"Kita lihat bendera negara-negara lain, mereka meletakkan lambang ciri khasnya. Bahkan, ada negara yang meletakan ceker ayam di benderanya," kata Eddy dalam diskusi memperingati Kelahiran Pancasila di Senayan, Jakarta, Minggu (2/6/2013).
Ada beberapa alasan mendasar penambahan lambang Pancasila pada bendera merah putih. Pertama, kata Eddy, untuk membedakan dengan bendera merah putih milik negara lain seperti Monako dan Polandia.
"Jangan sampai Monako yang lebih dulu menggunakan bendera mereah putih tahun 1881, protes ke Indonesia. Sedangkan Indonesia angklungnya dipakai Malaysia saja sampai begitu," sambungnya.
Alasan kedua, sambung Eddy, agar nilai-nilai dan roh Pancasila selalu melekat pada generasi muda ke depan. Menurut Eddy, ini juga untuk memperkuat penghayatan implementasi dan meningkatkan penghayatan nilai-nilai Pancasila. "Sekarang kalau ke kantor ada foto presiden dan wakilnya di tengah biasanya ada garuda, sekarang jarang dilihat itu," kata dia.
Jika hal tersebut memang sulit terealisasi, Eddy berharap minimal bendera dengan lambang Pancasila menjadi bendera pendamping dalam momen tertentu. "Misalnya, kalau acara Olimpiade, dan event-event kenegaraan lainya," ujarnya mencontohkan.
Selain soal bendera, Eddy juga menilai perlu adanya amandemen sila-sila Pancasila. Tujuannya, nilai-nilai dan roh Pancasila lebih mudah diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Khususnya amandemen terhadap sila keempat Pancasila. Perlukah demikian?
"Bayangkan pada sila keempat disebutkan 'Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan'. 'Oleh hikmat' di sini membingungkan, masa dipimpin 'oleh hikmat'. Masyarakat akan bingung memahami ini," ujar dia. (Riz/Ism)
Kalian Pilih yang mana desain A, B atau C?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar